Jumat, 09 Desember 2011

Puisi Kehidupan | Secangkir Kopi Yang Tak Berdosa

Puisi Kehidupan | Secangkir Kopi Yang Tak Berdosa

Hei, Bodoh!

sejak kapan ada secangkir kopi yang berdosa?

HAHAHA, terserahku!



ini duniaku!

ini tulisanku!

bukan dunia si pintar itu!

dan aku bukan si pintar itu!



"Pernahkah kau belajar?"



BAH!!

kau kira hanya kau saja yang belajar?

kau kira hanya kau saja yang tau segalanya

wawasan?

pandangan?

omong kosong!

tai kucing itu semua!





UPS!

terlalu kasarkah aku?

hmm...dibanding apa yang kau sangka kan padaku?

"kau tak lebih dari anak yg brutal bla bla bla..."

"kau anak yang tak punya tujuan bla bla bla..."

layaknya diktator coba mengaturku?

salah tempat, salah target, salah BESAR!!





Anjing itu menggigit kalau kau injak!

apalagi aku?!

ANJING KAMU!!





Huff...

kasihan sekali cangkir kopi itu

pecah hancur berantakan, hanya gara emosi memuncakku

hanya gara-gara kau injak diriku

secangkir kopi tak berdosa itu yang tanggung bebannya

maafkan kebodohanku



HEI!!

Apa mungkin yang dia sebutkan itu benar?

seburuk itukah aku?

bicara tentang prilaku padaku

bicara tentang sifat padaku

bicarakan semua tai kucing itu

Ooo...tentu tidak!!

kalau memang aku seburuk itu?

mana mungkin aku bisa membuat tulisan ini

Yang ku tujukan padamu

Mungkin jiwa mudaku sedang bergejolak

Selalu mencoba hal baru yg ingin ku ketahui

Selalu paling hebat dari yang terhebat

Menantang yang orang lain takuti

Jadi hentikan penilaian burukmu padaku..



''Jangan pernah menilai orang secara hitam putih.

Sebab semua orang sedang berproses menuju kebaikan.

Perbedaannya adalah ada yang cepat, yang lambat dan lambat sekali.

Jangan pernah menjadi orang yang menilai orang lain dari satu peristiwa.

Itu adalah kesalahan yang fatal.

karna transisi seorang remaja menuju dewasa adalah hal yg sulit

tak juga semudah seperti apa yang kau katakan..

sesumbar kau sering katakan

"kau tak lebih dari anak yg brutal bla bla bla..."

"kau anak yang tak punya tujuan bla bla bla..."

semua itu butuh proses kawan...

kau mencaciku seakan otakmu tak lebih dari secangkir kopi..



hal yang terpenting adalah sebuah hasil akhir

bukan sebuah proses pencapaian

proses hanyalah jalan untuk sebuah dari hasil akhir

wajar jika dalam proses kita terkadang menemukan kesalahan

tapi bagaimana kita bisa memperbaiki proses hingga menemukan

hasil akhir yang sempurna..

tak ada juga manusia yang terlahir sempurna

bagaimana kita menyelaraskannya hingga menjadi sempurna



Secangkir kopi tak berdosa

ia kini tak lagi berwujud

hanya pecahan-pecahan tak berguna

hmm...jangan!

kuharap ia masih berguna tuk membunuhmu!

hingga tak ada lagi manusia yang menganggap

buruk dari secangkir kopi yang tak berdosa...

0 komentar:

Tinggalkan Komentarmu